Orasi Budaya: Drs. Joko Purnomo (Ketua KPU Daerah Jawa Tengah)

Example blog post alt

Demokratisasi dan Masyarakat Madani Tantangan Masa Depan Indonesia

Pengantar

1. Pemilu/pemilihan secara langsung merupakan prestasi tersendiri bagi pengembangan demokrasi (secara prosedural) di Indonesia. Namun secara substansial masih banyak permasalahan yang harus dijawab dan diselesaikan.

2. Setelah pemilu presiden dan wakil presiden secara langsung, pilkada secara langsung menjadi catatan penting dalam sejarah demokrasi di Indonesia. Di mana masyarakat dapat memilih langsung para pemimpinnya di setiap tingkatan.

3. Salah satu isu yang berkembang terhadap pemilu/pemilihan langsung adalah besarnya penyelenggaraan maupun biaya yang harus dikeluarga peserta dan kandidat.

4. Terbentuknya demokrasi dan perkembangannya di indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal, maupan eksternal.

a. Faktor internal bersumber dari budaya masyarakat dan ideologi politik.

b. Faktor eksternal bersumber dari pengaruh perkembangan politik luar negeri yang didukung oleh media informasi.

5. Demokrasi merupakan sebuah proses perkembangan kehidupan politik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor (ekonomi, sosial, budaya, faktor eksternal yang didukung oleh perkembangan teknologi informasi)

Konsep Dasar

1. Tidak ada definisi yang ideal tentang demokrasi yang sesungguhnya.

2. Para ahli hanya dapat memberikan batasan atau kriteria. Contoh pandangan henry b. Mayo (budiardjo, 2003):

a. Penyelesaian perselisihan dengan damai dan melembaga;

b. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai di tengah masyarakat yang terus berubah;

c. Pergantian pimpinan/pejabat secara teratur;

d. Membatasi penggunaan kekerasan;

e. Mengakui dan menganggap wajar keanekaragaman;

f. Menjamin tegaknya keadilan

3. Lalu mengapa demokrasi?

4. Demokrasi membuka kesempatan partisipasi politik secara luas:

a. Menentukan tujuan

b. Menentukan pemimpin

c. Mengawasi pemerintahan;

d. Meminta pertanggungjawaban.

e. Nilai-nilai demokrasi:

f. Penghargaan atas kesamaan

g. Penghargaan akan partisipasi dalam kehidupan bersama

h. Penghargaan atas kebebasan

i. Penghargaan atas perbedaan

6. Selama lebih dari 55 tahun terakhir demokrasi memiliki definisi yang beragam, memiliki banyak bentuk sehingga rejim yang diktator pun menggunakan kata demokrasi untuk menyamarkan keditaktorannya.

7. Ada dua kategori (model) utama demokrasi jika dikaitkan dengan konsepsi ideal dari demokrasi itu sendiri, yakni substantive democracy dan procedural democrasy.

a. Karakter model yang pertama (substantive democracy), antara lain ditandai oleh adanya persamaan antar kelas, etnik, gender, dan bentuk-bentuk lain dari identitas atau affiliasi dalam masyarakat. Model ini secara essensial, banyak merujuk pada model “demokrasi ideal” atau konsep demokrasi populis.

b. Sedangkan karakter model procedural democracy , antara lain ditunjukan oleh adanya kebebasan sipil, dan dilaksanakannya pemilihan umum secara reguler.

Masyarakat Madani

Istilah masyarakat madani dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah “civil society”. Dalam perkembangannya istilah civil society dipahami sebagai organisasi-organisasi masyarakat yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara serta keterikatan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat.

Rasulullah saw telah meletakkan tiga hal yang menjadi tonggak pembentukan masyarakat baru di yatsrib, yaitu:

  1. Memperkokoh hubungan kaum muslim dengan tuhannya dengan membangun masjid ;
  2. Memperkokoh hubungan intern umat islam dengan mempersaudarakan kaum pendatang muhajirin dari mekah dengan penduduk asli madinah;
  3. Mengatur hubungan umat islam dengan orang-orang diluar islam—baik yang ada di dalam maupun di sekitar kota dengan cara mengadakan perjanjian perdamaian ;

Melalui tiga hal di atas, rasulullah saw. Berhasil membangun masyarakat ideal. Masyarakat ini terwujud dalam suatu negara, yang beliau beri nama madinah, artinya “kota” atau “tempat peradaban”.

Saya coba gambarkan karakter “masyarakat madani” sebagai contoh ideal gambaran masyarakat demokratis.

  1. Adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat (free public sphere).
  2. Demokratis. Di mana, warga negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya. Masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras, agama.
  3. Toleran. Menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain. Toleransi memungkinkan adanya kesadaran masing-masing individu untuk menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh kelompok masyarakat lain yang berbeda.
  4. Pluralisme. Sebuah tatanan kehidupan yang menghargai dan menerima kemajemukan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Tidak hanya mengakui, tetapi harus dengan sikap yang tulus untuk meneria kenyataan pluralisme sebagai nilai positif dan merupakan rahmat tuhan.
  5. Keadilan sosial (social justice). Keseimbangan dan pembagian proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Tidak ada monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan pada suatu kelompok masyarakat.

Menurut dr. Ahmad sathori, dalam rangka menuju masyarakat madani, rasulullah mencanangkan empat sendi.

  1. Pertama, akidah islam sebagai titik tolak menuju tersebarnya islam ke seluruh dunia.
  2. Kedua, masyarakat islam sebagai titik tolak menuju terciptanya masyarakat terbaik dan moderat.
  3. Ketiga, perundang- undangan islam sebagai awal perubahan menuju kehidupan sejahtera masa kini dan mendatang.
  4. Keempat, kekuatan islam sebagai titik tolak menuju perdamaian internasional.

Sendi kedua, yakni masyarakat islam, merupakan sendi terpenting dalam melakukan perubahan. Akidah, bila tidak ada masyarakat yang mengamalkannya, akan menjadi barang mati. Masyarakat inilah yang dibangun rasulullah sejak di mekah dan diteruskan di madinah.

Kalau Masih Ada Hari Ini, Berarti Masih Ada Kesempatan Bagi Kita Mengubah Hari Esok Agar Lebih Baik. Keindahan Pelangi Bukan Karena Warnanya Yang Sama, Melainkan Karena Warnanya Yang Berbeda-beda. Perbedaan Itu Indah. Manusia Bukanlah Tawanan Nasibnya, Melainkan Tawanan Dari Pikirannya Sendiri.


oleh

drs. Joko Purnomo

Presidium KAHMI Jawa Tengah


Oleh Admin | Minggu, 18 Juni 2017 - 05:32 WIB

Belum ada komentar

Tinggalkan Komentar