ESENSI KEHIDUPAN (Sejatinya kita adalah sama)
Setiap manusia terlahir dengan keunggulannya sendiri. Manusia terlahir ke muka bumi sebagai juara, tuhan telah menciptakan manusia sempurna untuk dirinya, sehingga setiap manusia memiliki potensi yang harus kita kembangkan. Hal yang terpenting dalam sebuah perubahan suatu negara adalah terletak pada para pemuda atau mahasiswa yang merupakan agen of change, pergerakan pemuda atau mahasiswa adalah cerminan maju atau tidaknya suatu bangsa. Bangsa yang maju karena ada raga yang sehat di dalamnya sebagai psikomotor juga sebagai pondasi utuhnya suatu bangunan (negara). Paska proklamasi 17 agustus 1945, tak henti jemari bumi pertiwi membentuk kader-kader soekarno muda, kartini-kartini muda, dan pahlawan-pahlawan muda lainnya. Keharuan dalam hiruk pikuk kala itu menjelma pada tanah air beta. Tanah dibangun, tanam dimakan, tongkat dipegang, terteguk air senyum tanda kesegaran. Tanah yang subur akan kekayaan alam membuat negeri ini dilirik banyak orang. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dari segala ciptaan-Nya yang ada. Manusia adalah makhluk dengan sejuta intelektual, manusia bisa menjadi raja, pamong praja, manuisa bisa menjadi prajurit, juga manuisa bisa menjadi pelayan. Stratifikasi sosial yang ada di masyarakat sangatlah beragam. Hidup bermasyarakat harus pandai-pandai bergulat pemikiran. Keberagaman pemikiran, keberagaman fisik dan keberagaman lingkungan sosial. Zaman yang semakin canggih membuat isan semakin cerdik. Manusia tidak akan bisa berbohong ketika hati nurani telah berbicara, realita berkata dialah yang bermanfaat yang bisa mematuhi bisikan hati nuraninya. “Khairunnas anfauhum linnaas” sebaik baiknya manusia dialah orang yang bermanfaat kepada orang lain. Manusia terlahir atas dasar khalifah fil ard. Dilahirkan di berbagai tempat daerah, suku, budaya, dengan kepercayaan masing-masing. Setiap satuan dari genggaman yang telah Tuhan berikan kepada manusia adalah bagaimana manusia itu bisa menyatu dengan jati dirinya, dengan alam dan lingkungan sekitar. Gemerlap kehidupan di kota yang penuh dengan persaingan. Masyarakatpun harus bisa mengikutinya. Begitupula kehidupan di desa, kehidupan yang terkenal akan kesederhanaan dan kebudayaannya, yang menjadikan daya tarik masyarakat luar berbondong-bondong untuk mempelajari arti dari sebuah komunitas tersebut. Kebanyakan orang seringkali meniali bahwa kehidupan di desa tidak mampu bersaing dengan kehidupan di kota. Hal tersebut justru bisa dijadikan sebagai motivasi bahwa realita kehidupan di desa sejatinya bisa bersaing dengan masyarakat perkotaan. Tersimpulkan pada beberapa tokoh pemerintahan yang notbennya bersasl dari desa. Setiap manusia yang terlahir baik di desa ataupun di kota memiliki tugas yang berat. Namun menjadi kebanggaan tersendiri jika terlahir sebagai sosok anak pedesaan. Sebagai identitas yang harus dimunculkan pada masyarakat desa khususnya anak-anak ialah menjaga keasrian alam sebagai titipan dari sang pemberi rahmat juga pada nilai tradisi dan budaya yang kuat dan mengakar. Desa merupakan tempat yang penuh dengan sejuta keindaha alam. Terkadang desa mampu mengobati berbagai masalah orang-orang perkantoran yang sedang depresi karena tuntutan pekerjaan. Desa mampu menjadi tempat reffreshing, hiburan, tadabur alam dll. Kuatnya daya tarik suatu desa terletak pada sumber daya masyarakat yang mendiami daerah tersebut. Dalam hal ini ditinjau penting dengan menanamkan pendidikan yang merata pada masyarakat desa, pembekalan soft skill pada masyarakat yang berkecimpung di dunia pariwisata serta selalu membangun keadaran akan pentingnya menjaga tradisi dan kebudayaan yang ada. Lakukanlah yang terbaik, senangilah atas setiap pekerjaan yang menghampiri, sibukannlah diri dari setiap kehidupan dengan kesibukan yang bermanfaat. Sebagaimana pepatah mengatakan “dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung” juga untuk menjunjung langit tersebut perlu dengan keyakinan yang kuat. Maka pepatah pula mengatakan “gantungkanlah cita-citamu setinggi langit diangkasa, manakala kau terjatuh pasti kau terjatuh pada bintang bintang yang benderang”. Marilah generasi penerus bangsa bangun dari tempat tidur sekarang, melangkahlah, bukalah cakrawala pemikiran yang luas. Dan genggamlah esensi dari kehidupa di muka bumi ini yakni membantu dan mengabdi serta memanusiakan manusia.
Oleh Basuni | Minggu, 6 Oktober 2024 - 05:08 WIB
2komen
Cipta Aji
Sabtu, 10 Juni 2017 - 01:54 WIB
Bagus bang
Muhammad Zainil Chanan
Selasa, 6 Juni 2017 - 15:11 WIB
Mantap